Trip

Kembali ke Bandung: Merasakan Kegembiraan dan Keindahan

Halo, Hola! Episode ke-4 perjalanan kita akan membahas Kota Bandung. Setelah menjalani petualangan sebelumnya di Yogyakarta dan Solo, kami kembali ke Bandung untuk menjalani perjalanan yang penuh kegembiraan, penyegaran, dan kenangan tak terlupakan. Kami memilih kereta Argo Parahyangan sebagai moda transportasi untuk kembali ke Bandung, kali ini berangkat dari Stasiun Gambir. Ini merupakan kelanjutan dari petualangan sebelumnya yang tertuang dalam Day Trips Bandung episode 3. Sebelumnya, kami berangkat dari Stasiun Senen, tetapi kali ini kami memulai perjalanan kami dari Stasiun Gambir. Kereta kami diberangkatkan pukul 22.05 dengan tujuan Stasiun Bandung. Tiba di Stasiun Bandung pada pukul 2.30 pagi, benar-benar awal sekali. Kami segera menuju Hotel Gandasari dan melakukan check-in pukul 3.00 pagi. Setelah itu, kami merasa perlu istirahat sejenak untuk mengembalikan energi. Pagi hari, tepatnya pukul 7.00, kami melanjutkan petualangan kami dengan sarapan di hotel. Kami memilih paket dengan sarapan untuk memudahkan kami tanpa perlu mencari-cari tempat makan lagi. Perjalanan ini haruslah praktis dan menyenangkan. Pukul 11.00, kami memutuskan untuk menjelajahi Kota Bandung. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Alun-Alun Kota Bandung, yang sangat dekat dengan Masjid Raya Bandung. Alun-Alun ini adalah tempat yang selalu ramai dan menjadi pusat kegiatan warga dan wisatawan. Setibanya di sana, kami mulai berfoto-foto dan mencari tempat untuk makan siang. Kami berkeliling jalan-jalan kecil dan akhirnya sampai di sebuah mal yang cukup baru, yaitu Kings Mall, jika tidak salah. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke Masjid Raya Bandung untuk melaksanakan shalat dzuhur. View this post on Instagram A post shared by Hamzah Hilam (@hamzahhilam) Setelah menjalani ibadah dzuhur, kami memutuskan untuk menjelajahi lebih banyak dengan bersepeda. Di sekitar halte Alun-Alun Bandung, kami menemukan sepeda yang bisa disewa. Namun, yang menarik adalah sistem pembayarannya yang menggunakan teknologi elektronik. Sebelum bisa mengayuh pedal, kami harus mendaftar terlebih dahulu di BOSEH Bandung, yaitu penyedia layanan penyewaan sepeda elektronik tersebut. View this post on Instagram A post shared by Hamzah Hilam (@hamzahhilam) Perjalanan bersepeda kami melewati rute yang melibatkan Jalan Asia Afrika, Jalan Otto Iskandar Dinata, Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Dalem Kaum, Jalan Alun-Alun Timur, Jalan Asia Afrika, Jalan Banceuy, Jalan ABC, Jalan Naripan, Jalan Braga, Jalan Asia Afrika, Jalan Alun-Alun Timur, Jalan Dalem Kaum, Jalan Lengkong Kecil, Jalan Sunda, Tugu Simpang Lima, Jalan Asia Afrika, dan berakhir di Shalter Sepeda Alun-Alun Bandung. Sensasi bersepeda di tengah keramaian kota Bandung adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Menyusuri jalanan dengan bebas dan merasakan angin sepoi-sepoi adalah cara terbaik untuk menjelajahi kota ini. Setelah puas bersepeda, kami melanjutkan perjalanan menuju China Town Bandung, yang terletak di Jalan Klenteng. Namun, kami agak terjebak di kemacetan lalu lintas, mengingat itu adalah akhir pekan yang selalu disambut antusias oleh warga Bandung dan pengunjung. Hari akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk menjelajahi kota dan menikmati pesona wisata yang ditawarkan. Tiba di China Town Bandung, kami membeli tiket masuk dengan harga Rp. 30.000 per orang. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa tempat ini tidak menerima uang tunai. Kami harus membayar dengan uang digital, seperti kartu debit/kredit, Gopay, Dana, OVO, atau LinkAja. Di dalam China Town Bandung, kami merasakan atmosfer yang sangat khas, dengan berbagai jajanan khas China dan dekorasi yang memukau. Tentu saja, kami mengambil banyak foto untuk mengabadikan momen ini. Pukul 17.00, kami kembali ke hotel untuk istirahat sejenak dan makan malam. Hari berikutnya, kami berencana untuk kembali ke Jakarta melalui Stasiun Bandung. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pembaca yang setia mengikuti petualangan kami. Jika ada kesalahan kata atau ucapan dalam artikel ini, kami mohon maaf. Di bawah ini, kami lampirkan beberapa foto yang kami abadikan selama perjalanan kami di Kota Bandung. Semoga artikel ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi Anda untuk menjelajahi pesona Kota Bandung!

Kembali ke Bandung: Merasakan Kegembiraan dan Keindahan Read More »

Petualangan Seru: Dari Depok ke Bandung, Jejak di Kota Bandung

Pada tanggal 7 Juni 2019, kami memulai perjalanan kami dari Depok, Jawa Barat, menuju Stasiun Depok. Perjalanan dari tempat kami menginap ke stasiun tersebut memakan waktu sekitar 15-20 menit. Setibanya di Stasiun Depok, kami menunggu untuk menaiki Commuter Line “Central Line” menuju Stasiun Manggarai. Di Stasiun Manggarai, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan “Bekasi Line” menuju Stasiun Transit, yaitu Stasiun Jatinegara. Sampai di Stasiun Jatinegara, kami kembali menaiki Commuter Line/KRL untuk menuju Stasiun Pasar Senen dengan rute “Loop Line”. Setibanya di Stasiun Pasar Senen, kami segera membuka aplikasi KAI Access untuk melakukan check-in tiket kami pada E-Boarding Pass saat memasuki area pengecekan tiket. Tidak lama kemudian, kereta “Argo Parahyangan Tambahan” tiba, dan kami segera memasuki kereta dengan desain yang sangat baru dan mengejutkan. Perjalanan kami berlanjut dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Bandung, dan perjalanan ini memakan waktu sekitar 3 jam 15 menit. Setibanya di Stasiun Bandung pada pukul 13.15, kami memesan GrabCar untuk pergi ke Hotel RetroPoint BB. Setibanya di hotel, kami segera check-in dan beristirahat sejenak. Pada pukul 14.30, kami memulai aktivitas menjelajahi Kota Bandung, ibu kota Jawa Barat. Kami pertama-tama mengunjungi Taman Balaikota Bandung, tempat banyak pengunjung berkumpul untuk bersantai di hari libur. Kami kemudian mencoba mengunjungi Taman Sejarah Bandung dan Bandung Planning Gallery, tetapi sayangnya saat itu tempat tersebut sedang tutup, jadi kami hanya bisa menikmati pemandangan taman tersebut. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan ke Jalan Asia Afrika, yang memiliki sejarah penting dan terkenal dengan Gedung Merdeka. Selain itu, Jalan Asia Afrika juga dekat dengan Alun Alun Kota Bandung. Namun, perjalanan kami terhambat oleh kemacetan lalu lintas yang panjang, terutama di sekitar Jalan Asia Afrika. Kami tiba di depan Gedung Merdeka dan Alun Alun Kota Bandung. Kami mengambil beberapa foto di depan gedung dan jalan raya, dan kami beruntung juga menemukan sebuah bazar. Kami menghabiskan beberapa waktu di bazar tersebut, membeli makanan, minuman, dan beberapa barang lainnya seperti sepatu. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan menuju tulisan “Quotes,” mengunjungi Palestina Walk, dan akhirnya beristirahat di Alun Alun Kota Bandung. Pada pukul 18.30, kami melanjutkan perjalanan kami dan menuju Paris Van Java Bandung. Kami memesan GrabCar untuk menuju tempat tersebut, dan tiba di sana pada pukul 19.30. Sayangnya, perjalanan kami terhambat oleh kemacetan lalu lintas di Jalan Sukajadi. Kami memutuskan untuk membeli makanan di KFC Paris Van Java dan membawanya kembali ke hotel. Kami kembali ke hotel dan tiba di sana pada pukul 21.30 malam. Tanggal 8 Juni 2019, pagi hari di Kota Bandung, kami keluar dari hotel untuk mencari sarapan pagi. Kami berjalan menuju Jalan Kebon Kawung dan akhirnya menemukan tempat sarapan pagi yang cocok di dekat Stasiun Bandung. Setelah sarapan, kami pergi ke Pusat Oleh-oleh Bandung, yaitu Kartika Sari, dan berbelanja beberapa oleh-oleh untuk dibawa pulang. Kami kemudian kembali ke hotel. Pada pukul 11.00, kami check-out dari hotel untuk bersiap pulang ke Jakarta. Kami berangkat menuju agen perjalanan “Baraya Travel Surapati 1” pada pukul 12.30, dan kami pun siap untuk pulang ke Jakarta menggunakan jasa Baraya Travel. View this post on Instagram A post shared by Hamzah Hilam (@hamzahhilam) View this post on Instagram A post shared by Hamzah Hilam (@hamzahhilam)

Petualangan Seru: Dari Depok ke Bandung, Jejak di Kota Bandung Read More »

Scroll to Top